Kamis, 25 Juli 2013

Oxy, kita bisa strong, kan? (I Love Oxygen~ :)





Oxy, kita bisa strong, kan?



Embedded image permalink



22 Juli 2013


Oxy, kita bisa strong, kan?

Entah apa yang harus aku tulis sekarang. Ungkapan sedih? Mungkin. Ungkapan kecewa? Mungkin. Tapi, tetap saja aku harus mengambil sisi positif dari kejadian ini.

            Hari ini adalah hari pembagian kelas XI. Kelas XI tahun ini terdiri dari 4 kelas IPA dan 4 kelas IPS. Dan saya masuk di kelas baru, yaitu XI IPA 1. Kedengarannya serius... Ya mungkin kebanyakan orang menganggap bahwa rombongan belajar yang biasanya dapat kelas pertama adalah kumpulan orang pintar. Tetapi, bagiku tidak. Bahkan dari dulu aku menghindari dan tidak mau masuk kelas yang berlabel belakang 1. Tapi dulu.., sekarang aku tak mungkin bisa membantah keputusan pembagiam kelas ini.

            Ketika teman-teman bertanya aku kelas IPA berapa, dan aku jawab IPA 1, tak jarang yang mengatakan “GWS”. Apa sih? Aku tidak mengerti. Aku tidak terpikir bahwa kelas berlabel 1 adalah kumpulan orang-orang pintar. Aku tidak men-judge bahwa semua murid di dalam kelas berlabel 1 pintar semua. Tidak. Tidak semuanya. Justru aku sekarang bingung bagaimana mengungkapkan apa yang tengah kurasakan.

            Baik, cukup. Aku bingung harus mendeskripsikan apalagi tentang kelas baru ini. Ya, belum genap seminggu kami berkumpul, jadi saya belum dapat membaca situasi secara keseluruhan.

            *****




Suasana kelas XI IPA 3 baru, dipenuhi dengan rasa yang campur aduk. Disana, ada beberapa anak-anak Oxy perempuan sedang berkumpul. Seekitar 10 menit yang lalu, kami sudah saling bertanya tentang kelas baru masing-masing.Awalnya hanya wajah-wajah kecewa yang terlihat. Aku merasakan susana seperti ini sangat tidak enak.

            Kalau ditanya kenapa tidak enak, aku juga tidak tahu. Ini mungkin rasa alami yang muncul dari dalam hati ketika harus menerima kenyataan harus berpisah dengan teman-teman sekelas yang sangat aku sayangi, yang selama ini kami sudah jalani 1 tahun bersama-sama dalam canda, tangis, suka, duka, alay, guyonan, dan suasana lainnya. Jujur, seumur hidup aku sekolah, hanya di kelas X ini, yaitu kelas X.3 (Oxygen) yang aku anggap sudah kayak sebuah keluarga besar. Dan disini sesama oxy memiliki rasa peduli tinggi dan saling menyayangi satu sama lain.

            Mungkin benar kata pepatah. Hati wanita itu selembut kapas. Saking lembutnya, hanya melihat sekilas pandangan mata saja, ia bisa merasakan apa yang dirasakan temannya. Hal inilah yang terjadi di XI IPA 3 usai pembagian kelas. Kami berkumpul dan menceritakan tentang masuk kelas yang baru. Ada yang senang karena masih tetap berada di kelas berlabel 3, yaitu XI IPA 3, ya sebagian besar siswanya anak-anak oxy. Wajar, pasti mereka senang sekali. Ada yang sedih dan takut, karena hanya beberapa gelintir anak Oxy di kelas barunya. Ya, di suasana seperti ini, berderailah air mata dari anak-anak Oxy. Entah berapa butir kristal bening yang jatuh dari mata kami.

            Ada alasan menangis karena tidak mau berpisah, kangen suasana Oxygen, atau kecewa dengan hasil pembagian kelas, dan berbagai alasan lainnya. Kesimpulan yang aku ambil hanya satu : Kami tidak mau berpisah.

            Bagai kulit yang dipisah dari dagingnya. Siapa yang mau berpisah dengan teman yang selama ini sudah cocok banget, dan saling mengerti?  Dan sekarang tiba-tiba harus beradaptasi dengan lingkungan yang belum tahu seluk beluknya? Ya Allah, hanya Engkau yang mengtur hidup ini. Engkaulah satu-satunya penulis skenario terbaik untuk hidup ini. Aku tahu Engkau telah atur ini semua dengan sebaik mungkin, dan pasti apa yang kami dapat sekarang, pasti adalah yang terbaik untuk kami.

            *****



Di Oxygen, setiap sifat yang ada di dalam diri kami bisa dieksplor dan bisa saling menerima keadaan teman. Ah, aku terlalu rindu mengulang kembali moment 1 tahun bersama kalian, Oxygen. Bicara tentang Oxygen, kelas kami ini lengkap sekali. Bukan karena lengkap hanya dalam satu hal, contohnya bidang kecerdasan.Tetapi, kami lengkap karena dibangun dari rasa saling melengkapi dan menerima. Kami kompak dalam hal apapun, walaupun memang biasanya awal kegiatan diawali bad mood, tapi akhirnya Alhamdulillah selalu Happy Ending. YaTuhan, jika tulisan ini dilanjutkan, aku takut tak mampu menahan air mata. Sambil menulis ini saja, air mata ikut berperan serta.

            Dear Oxy, jangan terlalu terpuruk dalam perpisahan ini ya? Bukankah setiap pertemuan ada perpisahan? Setiap kesulitan ada kemudahan? Dan setiap kepahitan ada keindahan?

            Percayalah dan yakinlah, apa yang kita jalani ini adalah rencana Allah yang terbaik.  Allah meminta kita untuk mengembangkan sayap sosial. Allah meminta kita untuk meningkatkan usaha dalam belajar, agar kita menjadi “Oki Oni” dengan spirit baru. Allah meminta kita untuk mandiri dan lebih dewasa. Hingga saatnya nanti, kita akan berkumpul lagi membawa cerita kesuksesan masing-masing. Jangan lupa dengan mimpi-mimpi kita ya : “Membangun Rumah Sakit Oxygen yang bermanfaat bagi masyarakat luas dalam iringan Ridho Allah” dan Insya Allah akan melibatkan semua Oki Oni baik dalam bidang kesehatan maupun bidang lainnya Mohon di-aamiin-kan dengan setulus hati. Aamiin.

            Tuhan, aku rela jika kelas kami terpisah-pisah. Tetapi aku tak rela jika tali ukhuwah diantara kami kendur dan lemah. Ya Allah, kuatkanlah tali ukhuwah diantara kami, jadikanlah kami menjadi saudara yang saling mencintai satu sama lain, dan senantiasa mengajak kepada kebaikan.

            Dear Oxy, jadilah seorang pemimpi, bukan penghayal. Mengutip dari Akhi Fadel, jika seorang pemimpi menemui kegagalan, ia akan tetap memperjuangkan mimpinya. Tetapi jika seorang penghayal menemui kegagalan, ia akan menyerah dan melupakan mimpinya. Dan percayalah, di saat kita bermimpi, Allah akan memeluk mimpi kita.

            *****
  


Aku tahu, ketika kalian baca tulisan ini mungkin kalian sedih. Kalau ada yang menangis, hapuslah air matamu :’). Aku memang belum menjadi wanita yang kuat, tapi aku berusaha kuat. Aku memang wanita yang rapuh, tapi aku berusaha menutupi kerapuhan ini. Tidak ada tempat mengadu yang paling baik selain kepada Allah SWT, maka adukanlah apapun keadaan kalian kepada Allah SWT.

            Sebelum tulisan ini saya akhiri, saya minta keikhlasan untuk mengangkat kedua telapak tangan setinggi dada dan memasang posisi berdoa.

            “Ya Allah, hamba tahu ini rencana terbaikMu. Hamba mohon kekuatan untuk menjalaninya, hamba mohon kesabaran dan keikhlasan untuk menyongsongnya. Jika kami lengah dariMu, inngatkanlah Ya Allah. Jika kami menjauh dariMU, dekatkanlah Ya Allah. Kami menyayangiteman-teman kami, dan kam tak ingin terpisah jauh dari mereka. YA Allah, semoga kami bisa menjadi pribadi yang lebh baik, semoga akmi bisa sukses melalui jalan masing-masing, dan suatu saat nanti, satukanlah kami Ya Allah. Satukan kami di saat kami sudah sukses menjadi profesi sesuai impian, dan tetap menyimpan satu kenangan di hati : OXYGEN. Dan semoga hanya Engkaulah yang kami jadikan tempat memohon dan meminta selamanya. Aamiin. Allahummma shali’ala sayyidina muhammad, wa ‘ala alisayyidina muhammad. Aamiin.


                                                                                                I LOVE OXYGEN <3

                                                                                    Amrina Rosyada ( Aam, Oca)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar