Oxy, kita bisa strong, kan?
22 Juli 2013
Oxy, kita bisa strong, kan?
Entah apa yang harus aku tulis
sekarang. Ungkapan sedih? Mungkin. Ungkapan kecewa? Mungkin. Tapi, tetap saja
aku harus mengambil sisi positif dari kejadian ini.
Hari
ini adalah hari pembagian kelas XI. Kelas XI tahun ini terdiri dari 4 kelas IPA
dan 4 kelas IPS. Dan saya masuk di kelas baru, yaitu XI IPA 1. Kedengarannya
serius... Ya mungkin kebanyakan orang menganggap bahwa rombongan belajar yang
biasanya dapat kelas pertama adalah kumpulan orang pintar. Tetapi, bagiku
tidak. Bahkan dari dulu aku menghindari dan tidak mau masuk kelas yang berlabel
belakang 1. Tapi dulu.., sekarang aku tak mungkin bisa membantah keputusan
pembagiam kelas ini.
Ketika
teman-teman bertanya aku kelas IPA berapa, dan aku jawab IPA 1, tak jarang yang
mengatakan “GWS”. Apa sih? Aku tidak mengerti. Aku tidak terpikir bahwa kelas
berlabel 1 adalah kumpulan orang-orang pintar. Aku tidak men-judge bahwa semua
murid di dalam kelas berlabel 1 pintar semua. Tidak. Tidak semuanya. Justru aku
sekarang bingung bagaimana mengungkapkan apa yang tengah kurasakan.
Baik,
cukup. Aku bingung harus mendeskripsikan apalagi tentang kelas baru ini. Ya,
belum genap seminggu kami berkumpul, jadi saya belum dapat membaca situasi secara
keseluruhan.
*****
Suasana kelas XI IPA 3 baru, dipenuhi
dengan rasa yang campur aduk. Disana, ada beberapa anak-anak Oxy perempuan
sedang berkumpul. Seekitar 10 menit yang lalu, kami sudah saling bertanya
tentang kelas baru masing-masing.Awalnya hanya wajah-wajah kecewa yang
terlihat. Aku merasakan susana seperti ini sangat tidak enak.
Kalau
ditanya kenapa tidak enak, aku juga tidak tahu. Ini mungkin rasa alami yang
muncul dari dalam hati ketika harus menerima kenyataan harus berpisah dengan teman-teman
sekelas yang sangat aku sayangi, yang selama ini kami sudah jalani 1 tahun
bersama-sama dalam canda, tangis, suka, duka, alay, guyonan, dan suasana
lainnya. Jujur, seumur hidup aku sekolah, hanya di kelas X ini, yaitu kelas X.3
(Oxygen) yang aku anggap sudah kayak sebuah keluarga besar. Dan disini sesama
oxy memiliki rasa peduli tinggi dan saling menyayangi satu sama lain.
Mungkin
benar kata pepatah. Hati wanita itu selembut kapas. Saking lembutnya, hanya
melihat sekilas pandangan mata saja, ia bisa merasakan apa yang dirasakan
temannya. Hal inilah yang terjadi di XI IPA 3 usai pembagian kelas. Kami berkumpul
dan menceritakan tentang masuk kelas yang baru. Ada yang senang karena masih
tetap berada di kelas berlabel 3, yaitu XI IPA 3, ya sebagian besar siswanya
anak-anak oxy. Wajar, pasti mereka senang sekali. Ada yang sedih dan takut, karena
hanya beberapa gelintir anak Oxy di kelas barunya. Ya, di suasana seperti ini, berderailah air mata dari anak-anak Oxy. Entah berapa butir kristal bening yang jatuh
dari mata kami.
Ada
alasan menangis karena tidak mau berpisah, kangen suasana Oxygen, atau kecewa
dengan hasil pembagian kelas, dan berbagai alasan lainnya. Kesimpulan yang aku
ambil hanya satu : Kami tidak mau berpisah.
Bagai
kulit yang dipisah dari dagingnya. Siapa yang mau berpisah dengan teman yang
selama ini sudah cocok banget, dan saling mengerti? Dan sekarang tiba-tiba harus beradaptasi
dengan lingkungan yang belum tahu seluk beluknya? Ya Allah, hanya Engkau yang
mengtur hidup ini. Engkaulah satu-satunya penulis skenario terbaik untuk hidup
ini. Aku tahu Engkau telah atur ini semua dengan sebaik mungkin, dan pasti apa
yang kami dapat sekarang, pasti adalah yang terbaik untuk kami.
*****
Di Oxygen, setiap sifat yang ada di
dalam diri kami bisa dieksplor dan bisa saling menerima keadaan teman. Ah, aku
terlalu rindu mengulang kembali moment 1 tahun bersama kalian, Oxygen. Bicara
tentang Oxygen, kelas kami ini lengkap sekali. Bukan karena lengkap hanya dalam
satu hal, contohnya bidang kecerdasan.Tetapi, kami lengkap karena dibangun dari
rasa saling melengkapi dan menerima. Kami kompak dalam hal apapun, walaupun
memang biasanya awal kegiatan diawali bad mood, tapi akhirnya Alhamdulillah selalu
Happy Ending. YaTuhan, jika tulisan ini dilanjutkan, aku takut tak mampu
menahan air mata. Sambil menulis ini saja, air mata ikut berperan serta.
Dear
Oxy, jangan terlalu terpuruk dalam perpisahan ini ya? Bukankah setiap pertemuan
ada perpisahan? Setiap kesulitan ada kemudahan? Dan setiap kepahitan ada
keindahan?
Percayalah
dan yakinlah, apa yang kita jalani ini adalah rencana Allah yang terbaik. Allah meminta kita untuk mengembangkan sayap
sosial. Allah meminta kita untuk meningkatkan usaha dalam belajar, agar kita
menjadi “Oki Oni” dengan spirit baru. Allah meminta kita untuk mandiri dan
lebih dewasa. Hingga saatnya nanti, kita akan berkumpul lagi membawa cerita
kesuksesan masing-masing. Jangan lupa dengan mimpi-mimpi kita ya : “Membangun
Rumah Sakit Oxygen yang bermanfaat bagi masyarakat luas dalam iringan Ridho Allah”
dan Insya Allah akan melibatkan semua Oki Oni baik dalam bidang kesehatan maupun
bidang lainnya Mohon di-aamiin-kan dengan setulus hati. Aamiin.
Tuhan,
aku rela jika kelas kami terpisah-pisah. Tetapi aku tak rela jika tali ukhuwah
diantara kami kendur dan lemah. Ya Allah, kuatkanlah tali ukhuwah diantara
kami, jadikanlah kami menjadi saudara yang saling mencintai satu sama lain, dan
senantiasa mengajak kepada kebaikan.
Dear
Oxy, jadilah seorang pemimpi, bukan penghayal. Mengutip dari Akhi Fadel, jika
seorang pemimpi menemui kegagalan, ia akan tetap memperjuangkan mimpinya.
Tetapi jika seorang penghayal menemui kegagalan, ia akan menyerah dan melupakan
mimpinya. Dan percayalah, di saat kita bermimpi, Allah akan memeluk mimpi kita.
*****
Aku tahu, ketika kalian baca tulisan
ini mungkin kalian sedih. Kalau ada yang menangis, hapuslah air matamu :’). Aku
memang belum menjadi wanita yang kuat, tapi aku berusaha kuat. Aku memang
wanita yang rapuh, tapi aku berusaha menutupi kerapuhan ini. Tidak ada tempat
mengadu yang paling baik selain kepada Allah SWT, maka adukanlah apapun keadaan
kalian kepada Allah SWT.
Sebelum
tulisan ini saya akhiri, saya minta keikhlasan untuk mengangkat kedua telapak
tangan setinggi dada dan memasang posisi berdoa.
“Ya
Allah, hamba tahu ini rencana terbaikMu. Hamba mohon kekuatan untuk menjalaninya,
hamba mohon kesabaran dan keikhlasan untuk menyongsongnya. Jika kami lengah
dariMu, inngatkanlah Ya Allah. Jika kami menjauh dariMU, dekatkanlah Ya Allah.
Kami menyayangiteman-teman kami, dan kam tak ingin terpisah jauh dari mereka.
YA Allah, semoga kami bisa menjadi pribadi yang lebh baik, semoga akmi bisa
sukses melalui jalan masing-masing, dan suatu saat nanti, satukanlah kami Ya
Allah. Satukan kami di saat kami sudah sukses menjadi profesi sesuai impian, dan
tetap menyimpan satu kenangan di hati : OXYGEN. Dan semoga hanya Engkaulah yang
kami jadikan tempat memohon dan meminta selamanya. Aamiin. Allahummma shali’ala
sayyidina muhammad, wa ‘ala alisayyidina muhammad. Aamiin.
I
LOVE OXYGEN <3
Amrina
Rosyada ( Aam, Oca)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar