Minggu, 07 Juli 2013

Oleh-oleh Rihlah~ Hari Kedua



Petuah Penting dari Daarul Quran Tangerang


Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Hari kedua Rihlah.

Kami, rombongan Rihlah dari SMA Negeri 6 Palembang baru bisa menjulurkan kaki dan membengkokkan pinggang ketika tiba di Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang. Ya, maklum dari minggu pagi sampai Senin siang ini, tubuh kami tak lepas dari bis, selain kesempatan Ishoma di Restoran. Tak sedikit pula yang langsung menyerbu kamar mandi untuk membersihkan diri, karena bau badan saat itu sudah tak layak cium hehe.

 Ponpes ini diasuh dibawah bimbingan ustadz kondang Yusuf Mansur dan rekan-rekannya yang luar biasa. Pondok ini berlokasi di kota 1001 pabrik, kota Tangerang. Pondok ini memiliki lahan yang cukup luas dan beberapa gedung besar yang berrnama berbagai nama Surat dalam al-Quran. Contohnya saja, Ad-Dhuha Building yang sedang dalam proses dibangun, tapi tampak sudah hampir jadi. al Anak-anak disini ada yang tinggal di asrama, namun ada juga yang tinggal di rumah-rumah sederhana yang terbuat dari kayu, dan terlihat apik sekali. Menurut info yang saya dapat, santri yang beajar disini adalah santri laki-laki dari usia SD-SMP. Wajahnya, Subhanallah cerah-cerah sekali. Barangkali itulah yang disebut cahaya yang tampak dari wajah para penghafal Al Quran .  Tenang sekali.







Lanjut saja, jadi kami sampai di Daarul Quran sekitar pukul  9 pagi. Kemudian langsung menuju kamar mandi untuk mandi dan berwudhu. Karena kamar mandi di masjidnya ada 2, jadi kami antri. Lucunya, satu kali sheet mandi harus 2 orang dalam 1 kamar mandi supaya antrian tidak teralu panjang. Setelah itu, kami shalat Dhuha. Kemudian sarapan di kantin Daarul Quran.
Pukul 10, kami berkumpul di dalam masjid untuk memulai acara inti. Disana, sudah ada 2 orang sebagai pengisi acara. Yang satu pembawa acara sekaligus translator (dari omongan Syekh yang berbahasa  Arab ke bahasa Indonesia), dan yang satu lagi seorang Syekh yang mengisi acara. Tak lama kemudian, datang 3 anak Ustadz Yusuf Mansur. Namanya : Habib, Fahmi, dan Namira.

Saya langsung tertarik dengan Namira, saya perhatikan wajahnya baik-baik. Alangkah beruntungnya anak ini, dapat bertemu dengan Rasulullah di mimpinya, seperti ceritanya di salah satu episode “Chatting bareng YM”. Subhanallah! Ada satu hal dari Namira yang terus terbayang di otak saya sampai detik ini. Matanya. Ya, matanya jinak sekali, teduh sekali. Kebetulan ketiga anak YM duduk di depan barisan Ikhwan, dan selama saya perhatikan, tak sekalipun Namira melihat wajah-wajah Ikhwan yang ada di barisan depannya. Subhanallah! Matanya terus menunduk. Ketika membaca lantunan ayat suci al-Quran dengan suaranya  yang super merdu dia menunduk. Ketika Syekh sedang memberi materi, dia menunduk. Paling hanya sesekali matanya melihat ke jendela, tapi bukan ke para Ikhwan.

Mungkin dia hanya melihat lelaki yang pantas dilihat. Karena selama acara, matanya menunduk, kemudian ke jendela, kemudian ke saudaranya yang duduk di sebelah. Ya Allah, mata itu pastilah sangat Engkau cintai, membuat kami para akhwat iri.

Saudaranya yang lain, yatu Habib dan Fahmi juga luar biasa. Kalau Fahmi, dari awal sampai akhir acara, mulutnya tak pernah diam. Terlihat komat-kamit, pastilah menyebut nama Allah atau mengulang hapalan Al-Quran. Al-Quran selalu ia pegang, sesekali dimasukkan kedalam kantong gamis. Habib, sepertinya ini saudara tertua diantara mereka. Suaranya merdu dan teduh sekali, membuat orang yang mendengarnya merasakan indahnya klaimat-kalimat Allah SWT.

Setelah selesai mengikuti acara di Daarul Quran, kami melanjutkan perjalanan ke Bandung. Rencana awalnya, kami akan mengunjungi Masjid Kubah Emas selanjutnya. Tetapi, karena saat itu diperkirakan jalanan macet dan bakal sampai di Bandungnya malam, jadi rencana dialihkan ke Masjid Al-'Azhom Tangerang. 

Masjid ini adalah masjid dengan kubah terbesar se-Asia Tenggara. Dan masjid ke-6 terbesar di Asia Tenggara. Ya, seperti yang saya lihat, kubahnya luar biasa gede banget. Apalagi di dalam masjidnya, Subhanallah luas banget. Bahkan saya butuh beberapa waktu untuk memahami bentuk masjid ini yang mengagumkan hehe. Kami, beberapa peserta sempat shalat Ashar di masjid Al-'Azhom. Setelah shalat Ashar, kami melanjutkan perjalanan ke Bandung.




Alhamdulillah, kami sampai di Bandung sekitar pukul 10.15 malam, dan langsung istirahat di Hotel Cassadua Bandung.

Nah, Alhamdulillah saya mencatat materi yang saya dapatkan di Daarul Quran.\

Bismillahirrahmanirrahiim


Ketika kita berada di dalam sebuah majelis yang mempelajari ilmu-ilmu Allah dan kitab Allah serta bertasbih, sesungguhnya malaikat berbaris memayungi kita bersaf-saf sampai langit ketujuh dan Allah memerintahkan malaikat untuk mencintai orang-orang yang ada di dalam majelis tersebut.

Manusia ada 2:
·      
   Manusia sejati                       : Manusia yang selama hidupnya mempelajari Al-Quran dan menghapal Al-Quran.
·       
Manusia seperti mayyit          : Manusia yang raganya hidup, tetapi jauh dari Al- Quran.


Dapat dibayangkan, betapa Al-Quran itu adalah petunjuk dan pedoman bagi manusia yang paling penting. Maka, saya berharap semoga kita semua termasuk saya dapat benar-benar-benar mencintai Al-Quran.

Pernahkah anda bayangkan mayat yang telah terkubur di tanah, tubuhnya akan busuk dimakan ulat?
Tetapi, para penghafal Al-Quran mendapat perlindungan di alam kubur. Tidak ada satu ulat pun yang menyentuh tubuhnya sampai hari kiamat tiba, maka tubuhnya akan tetap utuh sampai hari kiamat. Dan surat-surat yang dihafalnya akan datang menemaninya. 

 Tentu, para penghafal Al-Quran pastilah sangat bahagia. Karena ia mendapat kemuliaan di dunia, di alam kubur, dan dunia akhirat. Pasti Allah SWT sangat menyayangi mereka. Pantaslah kita iri dengan para hafidz dan hafidzah Al-Quran. 


KEUTAMAAN MENGHAFAL AL-QURAN
Ø  MEREKA ADALAH KELUARGA ALLAH SWT.
Ø  DI TEMPATKAN SYURGA YANG PALING TINGGI
Ø  AHLI AL QURAN ADALAH ORANG YANG ARIF DI SYURGA
Ø  MENGHORMATI ORANG YANG MENGHAFAL AL QURAN BERERTI MENGAGUNGKAN ALLAH SWT.
Ø  HATI PENGHAFAL AL-QURAN TIDAK DI SEKSA
Ø  MEREKA LEBIH BERHAK MENJADI IMAM DALAM SOLAT
Ø  DISAYANGI RASULULLAH S.A.W
Ø  DAPAT MEMBERIKAN SYAFAAT KEPADA KELUARGA
Ø  PENGHAFAL AL QURAN AKAN MEMAKAI MAHKOTA KEHORMATAN
Ø  HAFAL AL QURAN MERUPAKAN BEKAL YANG PALING BAIK.
Ø  ORANG TUA MEMPEROLEHI PAHALA KHUSUS JIKA ANAKNYA PENGHAFAL AL QURAN.
Ø  AKAN MENEMPATI TINGKATAN TERTINGGI DI DALAM SYURGA.

Ada satu hal yang membuat saya paling bersemangat menghafal al-Quran adalah sebuah pesan : “Barangsiapa seorang anak menghafal Al-Quran maka orangtuanya  akan mendapat mahkota emas dan anak tersebut dapat memberi syafaat kepada orang tuanya untuk masuk surga.”
Ya, sebagai anak yang mencintai orang tua, pasti timbul rasa ingin menghafal Al-Quran. Begitupun saya. Namun saya belum tahu lebih banyak tentang pemula untuk menghafal Al-Quran.

Berikut tips (syarat)  yang diberikan Syekh untuk menghafal Al-Quran :

v Niat dengan ikhlas untuk belajar Al-Quran.
Niat yang benar-benar ikhlas dan direstui seluruh jiwa raga akan mempermudah kita untuk menghafal  Al-Quran.

v Niat karena Allah Ta’ala dan akhirat, maka dunia akan datang kepadamu.
Ya, jangan niatkan hanya sebatas dunia. Ibarat jika kita menanam padi, tentu rumput akan tumbuh. Tetapi jika kita menanam rumput, hanya rumput saja yang tumbuh, tidak disertai padi.

v Yakinkan dalam diri bahwa saya benar-benar berniat menghafal Al-Quran, maka Allah yang akan melancarkan. Percayalah, karena Allah selalu mengiringi orang-orang yang berbuat kebaikan.

v Menghindari maksiat sekecil apapun.
“Maksiat membuat hati menjadi hitam, karena maksiat tidak berkumpul di tempat yang sama dengan kebaikan di dalam hati” Dan maksiat tidak akan membawa kepada petunjuk Allah.

Mengenai hal ini, ada sebuah pertanyaan dari peserta Rihlah.
“Bagaimana cara menghindari maksiat, apalagi bagi kami para pemula?”
Jawabannya           : Kita harus memikirkan akibat apa yang terjadi jika kita melakukan maksiat itu. Apa akibatnya untuk kita, orangtua, masyarakat, dan teman-teman. Dan selalu berdoa meminta kepada Allah supaya jiwa ini terjaga dari tindakan maksiat. Percayalah, Allah Maha Penjaga.

v Berdoa kepada Allah meminta agar dimudahkan dalam menghafal Al-Quran. Karena doa adalah senjata seorang mukmin.

v Jika semua telah disempurnakan, mulailah menghafal AL-Quran.

TEKNIK MENGHAFAL AL-QURAN
µ Jangan memaksakan diri.
Jika dalam satu hari hanya mampu menghafal 1 ayat, tidak apa-apa. Asalkan kita terus  mengulang-ulang hafalan itu sampai lancar.

µ Taaruf dengan Al Quran.
Sebelum tidur, sebaiknya kita membaca bacaan yang akan dihafal besok. Dan besoknya, kita menghafal bacaan tersebut.

µ Kalimat Penting : “Hafalan Al Quran bukanlah milik orang-orang pintar, tetapi hafalan Al Quran adalah milik orang yang mau mengulang-ulang hafalannya.”

µ Hafalan yang sudah dihafal diulang-ulang pada saat shalat, kapanpun, dan dimanapun.

µ Cari partner yang sama-sama berniat menghafal Al Quran.
Tidak perlu harus belajar di pesantren, kita cukup cari partner yang sama-sama mau menghafal Al-Quran, dan buat target bersama.

µ Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Ramadhan adalah madrasah luar biasa karena dapat melahirkan orang-orang yang berhati besar dan tabah. Sahabat-sahabat Rasul selalu memperbanyak belajar A-Quran selama Bulan Ramadhan. Kenapa kita tidak melakukannya juga, semoga kita tidak termasuk orang yang rugi karena tidak memanfaatkan Bulan Ramadhan.

µ Sisakan waktu 1 atau 2 jam dalam satu hari untuk fokus menghafal Al-Quran. Bukankah begitu banyak waktu yang Allah berikan untuuk kita, kenapa kita tak memanfaatkannya sebaik mungkin?


“Untuk pelajar seperti kita, tentu hafalan Al-Quran sangat membantu dalam proses belajar. Karena dengan menghafal Al Quran, memori otak akan lebih tajam dan akan membuat seseorang lebih pintar. Tahukah kamu, semua orang pintar muslim yang luar biasa seperti  Imam Syafii, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dll adalah para hafidz Al Quran.”

Terima kasih, mungkin cukup sampai disini postingan hari kedua Rihlah. Mohon maaf atas segala kesalahan yang terdapat pada diri saya,
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar